Suara.com - Pendakwah Gus Miftah menjawab kritikan sejumlah orang mengenai dirinya yang ikut-ikutan dalam urusan capres di Pilpres 2024.
Pada Pilpres 2024 kal ini, Gus Miftah adalah pendukung paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Gus Miftah, ada dua kemungkinan orang yang mengkritik langkah kiai ikut dalam urusan capres. Pertama adalah orang jahat.
Baca Juga:
Digoda 16 Persen, Ganjar Beri Jawabannya Tak Terduga
Dedi Mulyadi Raih Suara Tertinggi se-Nasional, Ternyata Ada Sosok Ini di Belakangnya
"Kenapa orang jahat? karena kalau ada kiai di sampingnya capres, orang jahat ga bisa masuk. Makanya kepentingan orang jahat jadi terhambat gara-gara ada kiai di samping capres," kata Gus Miftah dikutip dari Youtube Dakwah Pedia.
Kemungkinan kedua, tipe orang yang mengkritik kiai ikut urusan capres menurut Gus Miftah adalah orang yang beda pilihan capres.
Karena kata dia, Kalau pilihannya sama, nggak mungkin mengkritik kiai yang ikut dalam urusan pencapresan.
Baca Juga: KPU Rampung Hitung Suara Pilpres 2024 di LN, Prabowo-Gibran Jadi Pemenang di 66 Wilayah PPLN
"Makanya saya bilang, seharusnya banyak kiai di samping capres saya malah bersyukur. Mas Ganjar didampingi kiai, bagus. Mas Anies didampingi kiai, bagus. Mas Prabowo didampingi kiai, bagus," tuturnya.
Menurut Gus Miftah, amaliah seseorang tergantung circle-nya. Kalau yang berada di sekeliling capres, orang ahlus sunah, kata dia, maka amaliah capresnya pasti ahlus sunah.
Begitu juga kalau di sekeliling capresnya orang Wahabi, menurut Gus Miftah, maka dia jadi Wahabi.
"Kalau di samping capres ada Habib Luthfi maka amalnya seperti Habib Luthfi. MAka kalau ada orang mengatakan ga boleh kiai capres-capresan itu karena beda pilihan," tuturnya.
Berita Terkait
-
KPU Rampung Hitung Suara Pilpres 2024 di LN, Prabowo-Gibran Jadi Pemenang di 66 Wilayah PPLN
-
Tanpa Ba'al, Anies Baswedan Cerita Bisa Keringat Dingin Saat Mau Disunat
-
Ketika Iwan Fals Sudah Bicara Tentang Kerusakan Etika: Terus Betulinnya Gimana?
-
Pesan Khusus Gus Miftah untuk Capres Gagal, Sindir Anies dan Ganjar?
-
Adu Prestasi Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi, Mantan vs Calon Gubernur Jawa Barat?
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang
-
Eksekusi Brutal Dua Matel di Kalibata: Bagaimana Semua Jejak Lenyap?
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?