Suara.com - Sejumlah pengendara dipaksa untuk menahan emosi selepas lebaran beberapa waktu lalu. Bukan tanpa alasan, salah satu keluarga di Cirebon, Jawa Barat mengadakan resepsi selepas Ramadan yang menutup jalur mudik pengendara.
Mengutip @undercover.id, Kamis (18/4/2024) seorang pengemudi mobil tengah berjalan pelan di salah satu jalur. Awalnya ia bingung mengapa ia dialihkan ke jalur berlawanan.
Usut punya usut terdapat plang peringatan bahwa akses jalan ditutup sementara. Ia juga cukup bingung kenapa saat suasana mudik akses jalan malah ditutup.
"Ini kan jalan utama nih ditutup, jadinya jadi satu. Mohon maaf perjalanan Anda terganggu," sebut perekam video menirukan plang peringatan yang menutup jalan.
Baca Juga:
Pendopo Rumah Anies Mau Diambil Pemda, Padahal Dulu Tak Terawat sampai Dijual Sebagai Kayu Bekas
"Oh ternyata kondangan jhon. Siap bos, jalan utama, iya siap bos. Nih orang penting kayaknya nih," ujar perekam menambahkan.
Bahkan pemilik hajatan tersebut membangun panggung besar untuk hiburan. Perekam video juga memberikan sindiran bahwa acaranya megah dan mewah tapi justru merepotkan banyak orang.
"Kalau orang penting kayaknya enggak gini-gini juga. Bahagianya berdua, yang repot banyak orang," ujarnya terkekeh.
Sontak saja video tersebut banyak dikecam netizen lain. Pasalnya di tengah kondisi masyarakat yang banyak menggunakan akses jalan untuk pulang ke kampung halaman, justru ditutup.
"Kalau masih miskin, enggak usah ngadain resepsi, jangan nyusahin orang," balas salah satu netizen.
"Daerah situ memang sering. Jalan utama sering dipake hajatan, kaga ada otak emang," sindir lainnya.
"Resepsimu mendzalimiku, mohon maaf sepertinya pihak berwenang perlu dievaluasi kerjanya, agar tidak lagi terjadi resepsi yang menutup jalan," ingatkan lainnya.
Tak dipungkiri, jalur Cirebon-Indramayu memang kerap digunakan bagi sebagian masyarakat yang akan melangsungkan pernikahan untuk menggelar resepsi. Hal itu seakan menjadi kebiasaan, tapi kebiasaan yang ditimbulkan tak jarang membuat pengemudi geram.
Di sisi lain, keluarga yang mampu untuk menggelar resepsi di jalan utama seperti kasus di atas memang sudah berkoordinasi dengan pihak kabupaten. Kendati begitu, diduga kuat ada bayaran yang sangat besar agar pihak keamanan ikut menjaga resepsi berjalan lancar.
Kasus menutup jalan saat resepsi memang kerap terjadi. Hal itu tentu berkaitan dengan lingkungan sosial sekitar masyarakat yang menimbulkan kecaman.
Terlepas dari resepsi yang dianggap untuk mendapat banyak doa untuk pasangan pengantin, seharusnya keluarga juga wajib menentukan tempat yang membuat nyaman dan tak mengganggu orang-orang.
Berita Terkait
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Video Syurnya Bocor di Internet, Selebgram Ini Gugat Mantan Pacar
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo