Suara.com - Anggapan orang tua murid mengenai jurusan IPA berarti lebih pintar dinilai toxic bagi pelajar itu sendiri. Karenanya anggapan itu harus dihilangkan.
Temuan dari Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) bahwa sejumlah murid yang sempat masuk jurusan IPA nyatanya tidak benar-benar menyukai pelajaran tersebut. Melainkan karena diminta oleh orang tuanya untuk masuk kenjurusan IPA.
"Kami mengumpulkan data juga, ketika kami tanya, milih IPA Seringkali karena bukan minat siswa, tapi karena menterengnya itu, karena image-nya jurusan IPA. Jadi anak-anak itu tidak terbiasa mengeksplorasi minatnya sendiri, tapi terbiasanya terbawa oleh apa yang dianggap lebih keren, dianggap lebih pintar," kata Direktur PSPK Nisa Faridz kepada suara.com, dihubungi Senin (22/7/2024).
Menurut Nisa, proses belajar mengajar bagi siswa SMA kini tak bisa lagi dikotak-kotakan berdasarkan jurusan IPA, IPS, dan bahasa. Oleh sebab itu, dihapusnya ketiga jurusan tersebut oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) dinilai telah tepat.
Karena, menurutnya, murid SMA memang harus bisa diajarkan untuk eksplorasi minat dan bakat mereka. Serta terhindar dari stigma jurusan tertentublebih pintar dari lainnya.
"Tapi memang itu tantangannya. Kita sebagai orang tuanya terlanjur dididik di era yang IPA itu lebih mentarang daripada IPS. Tapi ini yang harus kita ubah agar tak ada lagi paradigma itu," ujarnya.
Diakui Nisa bahwa peran guru Bimbingan Konseling (BK) akan semakin berat dengan dihapuskannya jurusan di SMA. Dia menyampaikan bahwa guru tersebut harus bisa mengarahkan anak mengeksplorasi dirinya sendiri.
"Mengembalikan anak untuk menggali minat itu menjadi penting, dan ini perlu dilakukan oleh guru-guru," kata Nisa.
Baca Juga: Gampang Dibeli, Murid SMP-SMA Bisa Habiskan Duit Jajan Rp 200 Ribu Seminggu Untuk Beli Rokok
Berita Terkait
-
Gampang Dibeli, Murid SMP-SMA Bisa Habiskan Duit Jajan Rp 200 Ribu Seminggu Untuk Beli Rokok
-
Sebut Penghapusan Jurusan SMA Bikin Repot Pihak Sekolah, Pakar: Akhirnya Bohong-bohongan Saja, Cuma Ganti Istilah
-
Imbas Jurusan SMA Dihapus, Darmaningtyas: IPTEK di Indonesia Terancam Tertinggal
-
Pengamat Pendidikan Soroti Kegagalan Guru dan Orang Tua Mendidik Siswa SMA: Tak Kenal Profil Minat Anak!
-
Pro Kontra Jurusan IPA-IPS Dihapus, Alasan Kemendikbud Jadi Sorotan, Apa Program Penggantinya?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
Terkini
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Bayinya Terpaksa Putus ASI!
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
-
Kabar Buruk! ICW Sebut Selama 2024; Kerugian Negara Tembus Rekor Rp279 T, Kinerja Aparat Anjlok
-
HUT TNI 5 Oktober: Ini Daftar Lengkap Senjata Canggih Pesanan Prabowo yang Tiba 2026
-
Tak Lagi Jadi Menteri, Berapa Uang Pensiun yang Diterima Sri Mulyani Setiap Bulan?
-
Vonis Pertama Kasus Rantis Maut: Aipda Rohyani Divonis 20 Hari dan Wajib Minta Maaf
-
Pemprov Jakarta Siagakan 1.200 Pompa Hadapi Ancaman Hujan Ekstrem Dua Hari ke Depan
-
Menkeu Purbaya Tolak Duduk di Kursi Utama Saat Sidak Rapat Direksi BNI: Bukan Pencitraan Kan Pak?
-
Pulangkan Mercy Habibie ke Anaknya, KPK Sita Rp1,3 Miliar Uang DP Ridwan Kamil