Suara.com - Ustaz Dasad Latif kembali berbicara mengenai rekeningnya yang diblokir Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Karena tidak aktif selama tiga bulan, rekening Ustaz Dasad Latif diblokir saat akan membayar keperluan pembangunan masjid.
Kepada awak media yang dibagikan ulang akun X @MurtadhaOne1, Ustaz Dasad Latif mengungkap kekecewaannya.
"Saya kecewa sebab ajakan menabung justru dibalas dengan blokir sehingga ada syak wasangka bahwa ini ada transaksi ekonomi dalam blokir itu," ujar Ustaz Dasad Latif.
Dalam unggahan yang dibagikan Jumat, 8 Agustus 2025 tersebut, Ustaz Dasad Latif menyinggung biaya pembukaan blokir rekening sebesar Rp100 ribu.
"Misalnya ketika pengaktifan kan harus bayar lagi Rp100 ribu. Nah itu kalau misalnya diblokir 120 juta orang, kaliin itu Rp100 ribu berapa?" sentilnya.
Sebagaimana diketahui, PPATK memblokir rekening yang tidak aktif sejak 15 Mei 2025 dan ditemukan sebanyak 120 juta.
Apabila semua rekening yang diblokir dikenakan Rp100 ribu seperti Ustaz Dasad Latif, maka PPATK bisa 'panen' uang sebesar Rp12 triliun.
Rekening yang diblokir perlahan dibuka kembali setelah Ketua PPATK Ivan Yustiavandana dipanggil Presiden Prabowo Subianto pada 31 Juli 2025.
Baca Juga: PPATK Buka Opsi Blokir E-Wallet Nganggur
Kendati begitu, pada kenyataannya, rekening milik Ustaz Dasad Latif memerlukan waktu tujuh hari untuk aktif kembali.
"Padahal Bapak Presiden sudah bilang, komplain hari ini, hari ini buka. Saya disuruh menunggu tujuh hari," omelnya.
Ustaz Dasad Latif sendiri baru menyadari rekeningnya diblokir ketika tidak bisa membuka aplikasi mobile banking di ponselnya.
Selain ribet harus mengurus ke bank, Ustaz Dasad Latif juga keberatan dengan citra kurang baik gara-gara rekeningnya diblokir.
"Kemudian yang paling penting bukan sekadar blokir. Adalah citra nama baik," terang Ustaz Dasad Latif.
Tag
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Heboh Link untuk Buka Rekening yang Diblokir PPATK, Benarkah?
-
3 Tanda Saldo E-Wallet Kamu Diincar PPATK! Bukan Cuma Soal Judi Online
-
Roasting Pemerintah, Kiky Saputri Ditagih Janjinya: Katanya Berjuang dari Dalam, Mana Hasilnya?
-
Heboh PPATK Wacanakan Blokir Saldo GoPay Hingga OVO, Netizen: Biar Kelihatan Kerja?
-
Rekening Bank Diblokir, Ustad Das'ad Latif Sentil Pemerintah dengan Cara Elegan
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!
-
Polisi Ringkus Dua Pelaku Curanmor yang Tembak Mati Hansip di Cakung
-
KPK Tahan 5 Pengusaha yang Diduga Suap Eks Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Nama-namanya
-
Gempur Titik Rawan Banjir, Pemkot Surabaya Siapkan Drainase Maksimal Jelang Musim Hujan
-
JATAM: Warga Pro dan Kontra Tambang di Halmahera Sama-sama Korban Sistem yang Merusak
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli
-
Diwawancara Pramono, Zidan Penyandang Disabilitas Diterima Kerja di Transjakarta
-
JATAM: Negara Abai Lindungi Warga dari Dampak Beracun Tambang Nikel di Halmahera