Suara.com - Satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjadi momentum penting dalam arah baru kebijakan fiskal dan pembangunan nasional. Dalam kurun waktu singkat, berbagai program pemerintah mulai memperlihatkan pola kebijakan yang dinilai semakin berpihak kepada daerah dan mendorong pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung. Ia menilai bahwa pemerintahan saat ini tengah membangun arsitektur fiskal baru dengan menyalurkan lebih banyak dana langsung ke daerah guna memperkuat ekonomi rakyat dan mempercepat pemerataan pembangunan.
“Arsitektur fiskal satu tahun terakhir menunjukkan keberpihakan yang kian kuat kepada daerah. Pemerintah berupaya agar anggaran tidak berhenti di pusat, melainkan mengalir langsung ke daerah supaya manfaatnya segera dirasakan masyarakat,” ujar Tamsil di Jakarta, (20/10).
Menurutnya, perubahan pola alokasi anggaran ini merupakan langkah strategis agar manfaat program nasional benar-benar dirasakan masyarakat di lapisan bawah.
Sebagai contoh, pada sektor pertanian, Nilai Tukar Petani (NTP) yang menjadi indikator kesejahteraan petani mengalami kenaikan signifikan sepanjang tahun terakhir. “Data BPS mencatat peningkatan NTP sebagai bukti efektivitas kebijakan fiskal. Artinya, kebijakan pertanian yang digagas Menteri Pertanian Amran Sulaiman berhasil menjadi motor penggerak ekonomi rakyat,” tegasnya.
Selain itu, Tamsil juga menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai terobosan progresif yang memperkuat ekonomi daerah. Program ini bukan sekadar bersifat konsumtif, tetapi menciptakan rantai ekonomi baru yang melibatkan petani, koperasi pangan, dan pelaku UMKM lokal sebagai penyedia bahan baku.
“Program MBG menjadi instrumen fiskal yang menumbuhkan ekonomi daerah. Ia bukan hanya memberi makan, tapi menghidupkan ekonomi lokal,” ujar Tamsil.
Tokoh yang dijuluki maestro anggaran ini menegaskan bahwa desain fiskal pemerintahan Presiden Prabowo mencerminkan ideologi pembangunan nasional yang pro-rakyat, yakni mengembalikan energi pembangunan ke daerah. Fokus belanja negara diarahkan pada program dengan dampak langsung (direct impact), seperti ketahanan pangan, penguatan koperasi desa, UMKM, dan program sosial yang manfaatnya terukur.
“Kebijakan fiskal kini memberi energi lebih besar bagi perputaran ekonomi di daerah. Ini adalah perubahan paradigma pembangunan nasional. Negara sedang menata ulang distribusi kesejahteraan agar manfaatnya lebih nyata di kabupaten hingga pelosok,” ujar mantan Pimpinan Badan Anggaran DPD RI itu.
Meski arah fiskal yang berpihak kepada daerah sudah tampak jelas, Tamsil mengingatkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas. Tanpa tata kelola yang baik, katanya, keberpihakan fiskal bisa kehilangan dampak riilnya bagi masyarakat.
“DPD RI akan terus mengawal agar dana besar yang digelontorkan ke daerah digunakan tepat sasaran. Kami ingin daerah berperan sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar pelaksana kebijakan pusat,” tegasnya.
Tamsil juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara kebijakan nasional dan rencana pembangunan daerah. Menurutnya, arah pembangunan nasional yang pro-daerah harus diikuti dengan reformasi birokrasi dan peningkatan kapasitas aparatur daerah agar program berjalan efektif.
Ia menilai bahwa kekhawatiran sebagian pihak terhadap program nasional yang dinilai preskriptif atau terlalu cepat diimplementasikan tidak sepenuhnya tepat. Justru, menurut Tamsil, hal ini menjadi kesempatan bagi pemerintah daerah untuk berinovasi dan menciptakan sumber pendapatan kreatif tanpa membebani rakyat.
“Ini momentum bagi pemerintah daerah untuk menunjukkan kemampuan dan kredibilitasnya dalam mengelola anggaran serta potensi daerah secara produktif,” ujarnya.
Lebih jauh, Tamsil mengungkapkan bahwa pemerintah melalui Menteri Keuangan telah menyiapkan mekanisme penghargaan bagi daerah yang mampu mengoptimalkan anggaran dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Daerah dengan kinerja fiskal yang kredibel akan memperoleh tambahan transfer sebagai bentuk apresiasi atas tata kelola yang baik.
Berita Terkait
-
Bahlil Sambut Positif Survei Kepuasan Publik 83 Persen Untuk Prabowo: Program Pro-Rakyat Berhasil!
-
400 Ribu Ojol Direkrut Jadi 'Mata' Polisi di Jalanan, Kapolri Siapkan Tombol Darurat di Aplikasi!
-
Legislator PDIP: Program MBG Harus Dikawal Ketat, Kasus Keracunan Jadi Alarm Penting
-
Amankan Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran, 1.743 Personel Gabungan Dikerahkan
-
Soroti Satu Tahun Rezim Prabowo-Gibran, Demo BEM SI Dijaga Ketat Ribuan Aparat
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Sidang Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Hadirkan Dua Eks Direktur sebagai Saksi
-
IHSG Tembus Rekor 8.000, Presiden Prabowo: Ini di Luar Dugaan
-
BEM SI: Banyak Program Pemerintah yang Ditulis Bagus, Tapi dalam Realisasinya Kacau
-
Komisaris Utama Transjakarta Ungkap Langkah Internal Usai Orasi Muhammad Ainul Yakin Viral
-
Prabowo Alihkan Dana Korupsi Rp 13,2 T untuk Beasiswa LPDP dan 'Berburu' Anak Jenius
-
Amnesty: HAM Alami Kemunduran Serius di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Koalisi Sipil soal Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Militeristik dan Gagal Sejahterakan Rakyat
-
KPK Terbuka Analisis Data Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh dari Mahfud MD
-
Setahun Prabowo-Gibran: Mahasiswa UI Geruduk Patung Kuda, Ini 8 Tuntutan 'Asta Cita Rakyat'
-
Satu Tahun Prabowo-Gibran, JPPI Rilis Rapor Merah Sektor Pendidikan