- Menurut survei RPI, Polri menjadi lembaga penegak hukum dengan kinerja terbaik (20,5%), mengungguli tipis Kejaksaan Agung (19,9%)
- Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri mencapai angka impresif sebesar 75,7%, menunjukkan kepercayaan yang kuat dari publik
- Alasan utama kepuasan publik adalah jangkauan organisasi Polri yang luas (19,3%) dan modernisasi teknologi kepolisian (18,1%) yang dinilai efektif
Suara.com - Kepercayaan publik terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menunjukkan tren positif yang signifikan. Survei nasional terbaru yang dirilis oleh Rumah Politik Indonesia (RPI) menempatkan Polri sebagai lembaga penegak hukum (LPH) dengan kinerja terbaik, seiring dengan tingkat kepuasan masyarakat.
Temuan ini diungkapkan Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, dalam rilis survei di Jakarta pada Rabu (19/11/2025). Menurutnya, Polri berhasil menduduki peringkat teratas, mengungguli lembaga hukum lainnya dalam persepsi publik.
“Dari data survei kita bisa dapati bahwa Polri memperoleh 20.5 persen yang tipis sekali jaraknya dengan institusi Kejaksaan Agung yang mendapat 19.9 persen Menyusul kemudian Mahkamah Agung, sebesar 18.5 persen, Komisi Yudisial 16.5 persen, KPK 12.9 persen dan Mahkamah Konstitusi dengan 9.5 persen. Lalu responden yang tidak menjawab sebanyak 2.2 persen,” beber Fernando.
Angka ini bukan satu-satunya kabar baik bagi Korps Bhayangkara. Survei RPI juga merekam tingkat kepuasan publik yang sangat tinggi terhadap kinerja Polri.
Mayoritas responden, atau sebanyak 75,7 persen, secara tegas menyatakan puas. Sementara itu, hanya 2,4 persen yang merasa tidak puas, 15,7 persen bersikap netral, dan 2,1 persen memilih tidak menjawab.
Modernisasi dan Jangkauan Luas Jadi Kunci
Tingginya apresiasi publik ini bukan tanpa alasan. RPI melakukan pendalaman untuk menggali faktor-faktor yang membuat masyarakat menaruh kepercayaan pada Polri. Hasilnya, jangkauan organisasi yang luas dan modernisasi teknologi menjadi dua alasan utama.
“Dari pendalaman survei, alasan masyarakat memilih Polri sebagai lembaga penegak hukum dengan kinerja terbaik antara lain jangkauan dan struktur organisasi yang luas sebanyak 19,3 persen, lalu modernisasi teknologi kepolisian sebesar 18,1 persen, kemudian kolaborasi dengan lembaga lain sebanyak 14,5 persen. Ada pula yang menjawab peningkatan kualitas SDM 11,9 persen, lalu respons cepat terhadap kejahatan 11,2 persen, kemudian reformasi birokrasi dan pelayanan publik 9,8 persen. Terakhir, responden mengapresiasi dalam hal keberhasilan mengungkap kasus besar 9,1 persen dan yang menjawab tidak tahu/tidak jawab 6,1 persen,” beber Fernando.
Lebih lanjut, Fernando menilai bahwa capaian positif ini sejalan dengan agenda reformasi hukum yang ditekankan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Mencuat di Komisi Reformasi Polri: Mungkinkah Roy Suryo Cs dan Jokowi Dimediasi?
Langkah transformasi internal yang digagas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinilai berjalan paralel dan mendapat sambutan baik dari masyarakat.
“Menurut saya pribadi, ini langkah yang patut diapresiasi,” tutur Fernando, yang juga merupakan Pengamat Politik dari UTA’45 Jakarta.
Sebagai informasi, survei nasional RPI ini dilaksanakan pada 9-15 November 2025 di 38 provinsi.
Survei melibatkan 1280 responden berusia di atas 17 tahun melalui wawancara tatap muka, dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Adapun margin of error survei ini sebesar ± 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
-
Mencuat di Komisi Reformasi Polri: Mungkinkah Roy Suryo Cs dan Jokowi Dimediasi?
-
Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Refly Harun: Kalau Roy Suryo Keluar, Kami Juga Keluar!
-
Kasus Pencemaran Nama Baik, Berkas Perkara Selebgram Lisa Mariana Dilimpahkan ke Jaksa
-
Polri Jujur Akui Kalah Cepat dari Damkar, Wakapolri Janji Respons Aduan di Bawah 10 Menit!
-
Blak-blakan Wakapolri di DPR: 67 Persen Kapolsek dan Puluhan Kapolres Kinerjanya Merah!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan
-
Dokter Tifa Usul Kasus Ijazah Jokowi Disetop, Sarankan Negara Biayai Perawatan Medis di Luar Negeri
-
Dana Riset-Tunjangan Kecil, Menteri Diktisaintek Minta Kampus Permudah Dosen Naik Pangkat
-
Habiburokhman 'Semprot' Balik Pengkritik KUHAP: Koalisi Pemalas, Gak Nonton Live Streaming
-
Warning Keras Pramono Anung ke 673 Kepsek Baru: Tak Ada Tempat untuk Bullying di Sekolah Jakarta!
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
Pesan Menteri Brian ke Kampus: Jangan Hitungan Bantu Anak Tak Mampu, Tak akan Bangkrut!