Suara.com - Pemerintah sedang mempersiapkan peta jalan atau roadmap industri pengolahan rumput laut di bawah Kemenko Perekonomian.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Kementerian Perindustrian Abdul Rochim di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
"Pengembangan industri rumput laut tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kemenperin, sehingga dikoordinir di bawah Kemenko Perekonomian," kata Rochim.
Menurutnya, dalam roadmap tersebut akan ditentukan target produksi, arah pengembangan hingga rencana aksi untuk mencapai sasaran pengolahan rumput laut yang ingin dicapai.
Kendati belum menyampaikan waktu perampungannya, Rochim mengemukakan, roadmap tersebut akan tertuang dalam Peraturan Presiden (PP).
Diketahui, Indonesia menguasai suplai rumput laut kering dunia dengan produksi 237,8 ribu ton atau sekitar 56 persen total produksi dunia, yang mencapai 424 ribu ton..
Menurut data Kemenperin, terdapat 500 jenis produk yang dapat dihasilkan dari bahan baku rumput laut.
Saat ini, sebanyak 152,9 ribu ton atau 64,3 persen rumput laut kering diekspor ke berbagai negara, di antaranya China, Malaysia dan Singapura.
Di Indonesia, jenis rumput laut komersial ialah penghasil karagenan, penghasil agar dan penghasil alginate.
Bahan baku rumput laut tersebut dapat diolah menjadi produk akhir pangan, farmasi, kosmetik, dan tissue.
Sedangkan karagenan diproses lebih lanjut menjadi pangan, saus, pakan ternak, serta farmasi.
Sementara itu, alginate juga dapat diolah menjadi pangan, saus, tekstil, kosmetik dan farmasi. (Antara)
Berita Terkait
-
Kemenperin Dukung Transformasi Industri Kemasan Menuju Keberlanjutan
-
Airlangga Ungkap 8 Paket Ekonomi, Diskon Pajak hingga Bantuan Pangan Diperluas
-
Nasib Subsidi Motor Listrik Menggantung, Menperin: 'Tanya Saja ke Lapangan Banteng!'
-
Ada Rentetan Demo, Kemenko Ekonomi: Yang Penting Damai, Jangan Sampai Bikin Investor Kabur
-
Insentif Mobil Listrik Disetop, Vinfast dkk Diminta Patuhi Aturan TKDN Mulai 2026
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna