Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana produsen es krim PT Campina Ice Cream Industry Tbk sebagai emiten ke-35 di sepanjang tahun ini.
"Dengan resminya pencatatan saham itu maka target pencatatan saham melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) tahun ini tercapai," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Ia mengatakan bahwa setelah IPO, perseroan diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas dan kinerja sehingga mendukung tercapainya perusahaan yang sehat dan berdaya saing global.
"Itu akan tercapai dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG)," katanya.
Ia juga mengharapkan saham Campina Ice Cream dengan kode perdagangan CAMP itu dapat lebih menambah semarak dan aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia serta menjadi pilihan bagi para investor dan manajer investasi.
Terpantau, pada perdagangan perdana saham CAMP bergerak naik 12,12 persen ke level Rp370 dibandingkan harga yang ditawarkan ke publik sebesar Rp330 per saham. Perseroan melepas sebanyak 885 juta saham ke publik dalam IPO. Dengan demikian, perseroan meraih dana IPO sebesar Rp292,05 miliar.
Presiden Direktur Campina Ice Cream Industry, Samudera Prawirawidjaja mengemukakan dana IPO yang diraih perseroan sedianya akan digunakan untuk pelunasan utang pokok sebesar Rp260 miliar.
"Sisanya akan digunakan perseroan untuk meningkatkan modal kerja," katanya.
Ke depan, ia optimistis dengan prospek yang baik di masa mendatang, kinerja perseroan akan lebih baik mengingat potensi pasar es krim di Indonesia adalah terbesar dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan Asean.
Baca Juga: Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Hari Ini IPO di BEI
"Dengan posisi yang solid sebagai salah satu pemimpin pasar di pasar es krim Indonesia, perseroan siap memenuhi pertumbuhan pasar es krim di Indonesia," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Emiten Kelapa Sawit MKTR Raup Laba Bersih Rp 36,78 Miliar di Kuartal III-2025
-
Isyaratkan Aksi Korporasi, Saham BRRC Dipantau Investor
-
BUMI Jadi Incaran Asing, Bukukan Net Buy Terbesar Ketiga di BEI Sepekan Terakhir
-
Kapasitas, Bukan Politik: Dua Alasan Utama di Balik Penunjukan Arif Satria Sebagai Kepala BRIN
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Riset: Perempuan Berisiko Dua Kali Lebih Besar Kehilangan Pekerjaan Akibat AI
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant
-
Diburu Purbaya, Pedagang Thrifting Pasar Senen Tuding China Perusak Pasar Produk Lokal
-
Marak Penipuan Online, Trading Kripto Kini Makin Ketat lewat Verifikasi Wajah
-
Dampak BI Rate Terhadap Pergerakan Pasar Saham Hari Ini
-
Pertumbuhan Kredit Perbankan Lesu, Ini Biang Keroknya
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi
-
BI Guyur Likuiditas Rp 404 Triliun ke Bank-bank, Siapa Saja yang Dapat?