Suara.com - Catatan penting ditorehkan Akulaku selama mengarungi tahun 2018. Perusahaan kredit online terbesar di Asia itu terpilih menjadi layanan kredit online No. 1 pilihan masyarakat Indonesia.
Hasil riset Fintech Report 2018 mengungkapkan, 49 persen responden memilih Akulaku sebagai aplikasi favorit mereka. Tercatat, jumlah pengunduh aplikasi ini hingga akhir tahun lalu mencapai 15 juta orang yang tersebar di Jawa, Medan, Palembang, dan Padang.
Pencapaian ini pun sejalan dengan pertumbuhan perusahaan di tahun 2018 yang tumbuh lebih dari 300 persen dengan jumlah kredit yang disalurkan mencapai sekitar Rp 9,8 triliun.
“Tahun 2018 merupakan tahun yang baik bagi kami. Pertumbuhan kami di tahun 2018 membuktikan respon masyarakat yang sangat positif terhadap solusi layanan keuangan yang kami tawarkan. Di 2019 sendiri, kami menargetkan pertumbuhan penyaluran dana mencapai 300 serta peningkatan pengguna hingga 2-3 kali dengan berbagai inovasi layanan baru di berbagai sektor yang secara bertahap akan kami luncurkan,” ungkap Anggie Setia Ariningsih, Director of Corporate Affairs and Public Relations Akulaku Indonesia di Jakarta Selatan, pada Rabu (30/1/2019).
“Semua gebrakan dan pengembangan yang telah, sedang dan akan kami lakukan ini adalah bentuk komitmen kami dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan inklusi keuangan dengan menyediakan layanan keuangan non-tunai kepada semakin banyak orang di Indonesia," imbuh Anggie.
Di belakang layar, Akulaku menangani 98 persen risk assessment dengan machine learning dan berbagai risk module untuk melaksanakan risk analysis dan anti-fraud. Sistem ini bertujuan mencegah dan meminimalisir kesalahan manual, internal fraud dan kesalahan lain yang kerap terjadi di perusahaan pembiayaan konvensional.
Berita Terkait
-
OJK Minta Fintech Tak Semena-mena ke Nasabahnya Ketika Tarik Tagihan
-
Gandeng NUS Enterprise, Alipay Gelar Kompetisi Inovasi Sosial
-
OJK dan Google Kesulitan Hapus Aplikasi Fintech Ilegal di Play Store
-
Kominfo: Nasabah Tak Usah Kembalikan Pinjaman dari Fintech Ilegal
-
Dari Cina, Fintech Fintopia Serbu Pasar Indonesia
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025
-
Menko Airlangga Ngeluh Harga Mobil-Motor Murah Bikin Jakarta Macet