- Kanwil Bea Cukai Jakarta telah merealisasikan total penerimaan Rp11,4 triliun per 30 November 2025.
- Realisasi tersebut meliputi kepabeanan, cukai, serta Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) dengan optimisme 100% tercapai.
- Bea Cukai Jakarta juga memusnahkan rokok dan minuman ilegal, menyelamatkan potensi kerugian negara Rp31,6 miliar.
Suara.com - Penerimaan Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta berhasil mengantongi sekitar Rp 11,4 triliun. Target 2025 optimistis bisa tercapai.
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta, Akhmad Rofiq mengatakan kalau realisasi penerimaan telah mencapai Rp 3,18 triliun yang terdiri dari penerimaan kepabeanan Rp 1,89 triliun dan penerimaan cukai Rp 1,28 triliun.
Angka ini setara dengan 94,76 persen dari target 2025. Dia pun optimistis bisa mencapai 100 persen hingga akhir tahun.
"Kami perkirakan, mohon doanya semuanya, sampai dengan akhir tahun ini kita akan bisa menyelesaikan 100 persen, bahkan diharapkan kita bisa menyelesaikan sekitar 102 persen," katanya saat konferensi pers di Kanwil Bea Cukai Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Tak hanya kepabeanan dan cukai, Rofiq juga mengumumkan penerimaan pajak dalam rangka impor (PDRI) mencapai Rp 8,22 triliun. Dengan demikian total penerimaan Kanwil Bea Cukai Jakarta mencapai Rp 11,4 triliun per 30 November 2025.
Sekadar informasi, Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta baru saja memusnahkan jutaan batang rokok ilegal serta puluhan ribu botol minuman mengandung etil alkohol (MMEA) alias miras. Pemusnahan ini menyelematkan kerugian negara sebesar Rp 31,6 miliar.
Kepala Kanwil Bea Cukai Jakarta, Akhmad Rofiq merincikan, pemusnahan ini mencakup 13,4 juta batang rokok ilegal senilai Rp 16,2 miliar dengan potensi kerugian negara Rp 10,5 miliar yang dihitung dari nilai cukai dan pajak rokok.
Selanjutnya adalah 19.511 botol MMEA berisi 12.864,82 liter dengan nilai Rp 9,9 miliar dan potensi kerugian negara Rp 21,1 miliar yang dihitung dari nilai cukai, bea masuk, PPN, dan PPh.
Pemusnahan secara simbolis dilakukan di Kanwil Bea Cukai Jakarta. Namun untuk pemusnahan keseluruhan digelar secara live di fasilitas pemusnahan PT Solusi Bangun Indonesia di wilayah Gunung Putri, Jawa Barat.
Baca Juga: ESDM: Batu Bara Masih Jadi Penyumbang Terbesar PNBP Sektor Minerba
"Jadi pemusnahan sampelnya ada di sini, dan kemudian live langsung," kata Akhmad saat konferensi pers di Kanwil Bea Cukai Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Berita Terkait
-
ESDM: Batu Bara Masih Jadi Penyumbang Terbesar PNBP Sektor Minerba
-
Marak Rokok Ilegal di Jakarta, Bea Cukai: Masuk dari Malaysia-China
-
Pesona Harga Daihatsu Xenia 2019: RWD Generasi Terakhir, Kini Semurah Agya Baru Tipe Terendah
-
Bea Cukai Musnahkan Rokok Ilegal dan Miras, Selamatkan Kerugian Negara Rp 31,6 Miliar
-
Kemenkeu Finalisasi PMK Kepatuhan Wajib Pajak, Cek Dua Jenis Pengawasannya
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Ekonom Bank Mandiri Ungkap Rahasia Ekonomi RI Tetap Kuat
-
ESDM: Batu Bara Masih Jadi Penyumbang Terbesar PNBP Sektor Minerba
-
IHSG Memerah Imbas Investor Ambil Untung, Saham-saham Apa yang Naik?
-
Marak Rokok Ilegal di Jakarta, Bea Cukai: Masuk dari Malaysia-China
-
IHSG Cetak 22 Rekor Sepanjang 2025, 1 Kali Era Sri Mulyani dan 21 Kali Era Menkeu Purbaya
-
PT Toba Pulp Lestari Milik Siapa? Pernah Ditutup Gus Dur, Disorot Imbas Banjir Sumatera
-
BEI Suspensi Perdagangan Saham 5 Emiten Usai Lonjakan Harga yang Signifikan
-
Kemenhub Larang Operasional Truk di Jalan Tol Selama Nataru, Catat Tanggalnya
-
Pemerintah Didesak Susun Peta Jalan Industri Hasil Tembakau,
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS Hari Ini, Kondisi Geopolitik Jadi Pemicu