Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah (Menbuddikdasmen) Anies Baswedan mulai melakukan evaluasi terhadap Kurikulum 2013 dan pelaksanaannya dengan mendengarkan langsung keluhan dari para siswa.
"Apresiasi untuk siswa yang ikut membantu peningkatan kualitas pendidikan, saya ingin mendengar langsung dari mereka mengenai Kurikulum 2013," kata Anies dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Peninjauan itu dilakukannya setelah menerima laporan surat elektronik berisi keluhan tentang Kurikulum 2013 yang dikirim beberapa siswa SMA 87 Rempoa, Jakarta.
Mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut menerima laporan via e-mail dari lima orang siswa SMA 87 berjudul "Memimpikan Sekolah Menyenangkan". Kelima anak itu, Ahmad Dhiya, Dinda Putri, Imaduddin Irza, Nadhif Kurniawan dan Parardhya, mengirimkan laporan pada Anies mengenai Kurikulum 2013.
Secara umum, Dinda dan teman-temannya mengeluhkan beberapa hal mengenai pendidikan yang memberatkan.
"Di Singapura mata pelajaran lebih sedikit, kita lebih banyak pelajarannya tapi kenapa mereka lebih pintar?" kata Dinda.
Dinda mengatakan senang keluh-kesahnya direspon oleh Menbuddikdasmen.
"Saya senang sekali keluhan dan curhatan kami bisa didengarkan langsung Pak Anies. Kita memimpikan sekolah yang bisa menyenangkan," ujar Dinda Putri.
Anies sendiri mengatakan mendengar langsung laporan dari siswa penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
"Di ruang-ruang kelas itu kita melihat masa depan negeri ini. Pada siswa-siswi di kelas negeri ini dititipkan, mendengarkan laporan dari mereka adalah masukan paling penting bagi peningkatan kualitas pendidikan," kata Anies.
Dia mengatakan transparansi dalam bentuk peninjauan langsung lapangan ini akan terus dilakukan. Dia juga mengajak siswa untuk mengirimkan beragam masukan bagi peningkatan kualitas pendidikan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil