Suara.com - Pimpinan PPP Djan Faridz mengatakan sejauh ini tokoh internal PPP yang mencalonkan diri menjadi calon gubernur Jakarta baru Abraham Lunggana (Lulung).
"Kalau yang sekarang yang udah pasti Haji Lulung," kata Djan di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Tapi, sampai sekarang Lulung belum mendapatkan dukungan resmi dari PPP lantaran partai ini masih konflik.
Untuk sekarang, Djan Faridz mengatakan mendukung Lulung dan mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sekarang maju melalui jalur independen.
"Kalau Ahok kita juga pasti dukung," kata dia.
Untuk keputusan final partai, masih tunggu waktu. "Belum, kita lihat nanti ya," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Majelis Pakar DPP PPP Lena Maryana Mukti mengatakan internal partainya baru Lulung yang santer memunculkan diri sebagai bakal calon gubernur.
"Calon dari PPP ini kan yang sudah munculkan seperti Lulung, selain dia belum ada kader yang lain. Tapi kalau ada calon lain di luar partai lebih baik dari Lulung, tentu saja kami akan memberikan dukungan kepada orang yang lebih baik dari Lulung," kata Lena di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (20/3/2016).
Lena menambahkan sebelum mengusung kandidat, PPP akan menggelar proses penjaringan.
"Sekali lagi kami akan melakukan fit and proper," kata dia.
Untuk saat ini, katanya, PPP belum mengumumkan siapa yang akan didukung.
"Komunikasi politik untuk DKI 1 ini kita belum menyatakan secara resmi. Kami belum bisa mengatasnamakan secara resmi PPP," katanya.
PPP sekarang sedang konsentrasi menyelesaikan konflik internal. PPP belum fokus menggalang koalisi untuk mengusung kandidat gubernur.
"Belum ada perbincangan ke arah sana (komunikasi kepada partai politik). Kita sedang konsentrasi untuk muktamar. Mudah-mudahan setelah muktamar selesai kita akan melakukan itu," katanya.
PPP merupakan salah satu partai yang tingkat perolehan kursi di DPRD DKI Jakarta lumayan banyak. Fraksi PPP memiliki sebanyak 10 kursi.
Sementara syarat untuk mengajukan calon gubernur Jakarta sendiri paling sedikit harus memiliki 22 kursi. Dengan kata lain, PPP harus berkoalisi dengan partai lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO