Suara.com - Gagal panen yang berulang di Zambia dikarenakan tanah di sana dilanda kekeringan. Petani makin miskin dan tidak mempunyai penghasilan untuk bertahan hidup.
Situasi itu memaksa Christine Mwenda, seorang petani skala kecil di wilayah Mumbwa, Zambia untuk melakukan apa yang sebelumnya tak terpikirkan.
Sejak 2014, perempuan 37 tahun menjual tubuhnya untuk kebutuhan seks para lelaki di ibukota Zambia, Lusaka. Bayarannya perhari lebih baik dari hasil panen jagung tiap 3 bulan. Namun penghasilan itu bisa memberi makan 4 anaknya.
"Rata-rata saya mendapatkan penghasilan sebanyak 500 kwacha (5 dolar AS) pada hari yang baik," kata Mwenda, bukan nama sebenarnya.
Seperti jutaan warga Zambia, Mwenda telah berjuang memenuhi kebutuhan makanan yang terus melonjak. Sementara kekeringan berkepanjangan diperburuk tahun ini oleh El Nino, pemanasan permukaan Samudra Pasifik yang mengarah ke panas, kondisi kering.
"Sementara itu kita perlu membayar anak-anak untuk sekolah."
Risiko HIV
Sekitar 54 persen dari 16 juta orang penduduk Zambia hidup dalam kemiskinan. Kebanyakan dari mereka perempuan, demikian data Kantor Pusat Statistik Zambia April lalu.
Banyak dari kemiskinan Zambia terkonsentrasi di daerah pedesaan. Menurut laporan 2014 United Nations Development Programme (UNDP), kemiskinan diperkirakan empat kali lebih tinggi di pedesaan ketimbang di perkotaan.
Lucy Bwalya, seorang akademisi di Cavendish University di Lusaka, mengatakan banyak perempuan muncul di kota-kota berharap untuk menjadi pedagang, menjajakan pakaian atau bahan makanan.
Namun, meningkatnya jumlah peralihan ke prostitusi, mempertaruhkan penangkapan, kekerasan dan penyakit menular seksual.
"Prostitusi adalah cara termudah dan perempuan ini berakhir mempertaruhkan penyakit seperti HIV dan AIDS," kata Bwalya
Menurut 2013/2014 survei demografi dan kesehatan, tingkat prevalensi HIV Zambia antara berusia 15 dan 49. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap