Suara.com - Isu kenaikan upah minimum Provinsi Jakarta saat ini sedang hangat-hangatnya. Tahun baru berarti upah baru seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup.
Anggota Dewan Pengupahan dari unsur buruh menginginkan UMP DKI 2017 naik menjadi Rp3,8 juta dengan mengacu pada kebutuhan hidup layak di tujuh pasar tradisional. Tetapi, unsur pengusaha mengusulkan upah hanya Rp3,3 juta dengan acuan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Sejumlah pedagang kaki lima yang ditemui Suara.com, hari ini, ternyata ikut memperhatikan isu UMP yang sedang diperjuangkan para buruh.
Para PKL ikut prihatin, meskipun mereka tak terdampak UMP.
Mereka bersyukur selama ini tetap dapat mencari nafkah di Jakarta. Supriyadi (25), warga asal Sampang, Madura, Jawa Timur, mengaku sudah delapan tahun berjualan es kelapa di Mangga Dua.
Awalnya, dia tidak mau mengungkapkan penghasilannya karena tidak enak dengan nasib buruh yang sedang memperjuangkan UMP. Tetapi lama-lama dia terbuka.
"Kalau pendapatan yang paling gede itu biasanya Rp10 juta per bulan. Paling dikit itu Rp7 juta. Kalau untuk bulan puasa, pembelinya, kan meningkat paling dikit Rp15 juta, paling gede Rp40 juta," kata Supriyadi kepada Suara.com di depan ruko Ibis Mangga Dua.
Kemudian dia mengungkapkan pendapatan terbesar yang pernah dicapainya dalam setahun.
"Dalam satu tahun untung bersihnya paling kecil itu Rp100 juta kalau paling besar pek go atau 150 (Rp150 juta)," tuturnya
Tak heran dengan jumlah pendapatan Supriyadi. Soalnya, dia menjual harga es kelapa per gelas Rp5 ribu kali minimal 300 gelas. Dan setiap hari, dagangannya pasti habis.
Dengan penghasilan sebesar itu setiap bulan, Supriyadi mengaku tidak kesusahan.
"Untuk hidup sehari-hari alhamdulillah cukup," tuturnya.
Ketika ditanya berapa penghasilan ideal untuk warga yang tinggal di Jakarta, menurut dia, sekitar Rp15 juta.
"Paling aman hidup di Jakarta itu pendapatannya sekitar Rp15 jutaanlah, soalnya, Rp15 juta itu buat kebutuhan bayar listrik Rp1 juta, semacam air Rp1,5 juta, setelah itu baru buat dagangan, kayak lapak (tempat penjualan) es kelapa Rp150 ribu, terus bayar orang angkat sampah kelapa Rp250 ribu," katanya.
Banyak warga Jakarta yang memilih menjadi usah sendiri ketimbang menjadi karyawan perusahaan yang gajinya kecil.
Sama seperti Supriyadi, PKL bernama Desi (32) juga mengaku hidupnya sejahtera meskipun sederhana dengan jualan kecil-kecilan.
Desi berjualan minuman ringan buat anak-anak sekolah di depan Sekolah SD Negeri 07, SD Negeri 09, dan SD Negeri 011 di Kampung Irian 2, Kemayoran Jakarta Pusat.
"Ya alhamdulillah saya jualan ini udah cukup untuk saya dan keluarga. Saya juga nggak bisa jual mahal-mahal soalnya kan di sini yang beli kebanyakan anak kecil, dan anak sekolah SD. Jadi jualnya murah-murah saja," ujarnya.
Dia mengaku penghasilannya dalam sehari melebihi UMP Jakarta.
"Kalau untuk penghasilan setiap hari sekitar Rp120 ribu sampai Rp150 ribu per hari, itu sudah bersih, sudah keuntungan saya, sudah belanja juga. Ya kalau dihitung dalam satu bulan, keuntungan saya pribadi sekitar Rp4 juta. Saya jualan setiap hari, pagi sampai sore," katanya.
Pedagang makanan goreng di Pasar Kecamatan Serdang bernama Nunung (35) juga menceritakan kesuksesannya menjadi pedagang kecil.
"Saya jualan gorengan baru tiga setengah tahun. Dulu saya udah mencoba segala jenis usaha, tapi belum menemukan penghasilan yang pas. Akhirnya saya mencoba untuk beralih ke jualan gorengan dan alhamdulillah hasilnya bisa mencukupi anak dan istri saya," ujarnya.
Penghasilan Nunung cukup fantastis. Dalam sehari dia bisa meraup uang Rp500 ribu sampai Rp600 ribu.
"Kalau bersihnya paling sekitar Rp200 ribu sampai Rp300 ribu per hari, lebih dari cukup, untuk keluarga kecil saya," katanya.
Cerita bahagia juga datang dari pedagang es teh bernama Oky Stiawan (33) yang berjualan di Bazaar Kuliner Kemayoran Jakarta Pusat. Kerjaan ini sebenarnya hanya sambilan.
"Saya kerja di suatu perusahaan kecil. Setelah pulang kerja, saya dibantu istri berjualan di bazaar, mulai jualan itu jam lima sore," katanya.
Dari jualan, dia mengaku penghasilan setiap bulan melebihi gajinya sebagai karyawan.
"Dalam satu hari dari penghasilan sekitar Rp250 ribu, kalau hari libur atau hari Sabtu dan Minggu penghasilan perhari bisa Rp300 sampai Rp400 ribu. Itu belum belanja, untuk belanja modal satu hari paling sekitar Rp100 ribu, selebihnya itu keuntungan saya," ujarnya. (Yulia Enggarjati/Marselinus Kalis)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Ahok Ceritakan Seorang Ibu Hajah yang Selalu Membelanya
Foto Biarawati dan Ustadz Ini Jadi Bahasan 'Hangat' di Sosmed
Ini Isi Ajakan Membully Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto
Asty Ananta Tunjukkan Foto Menikah Secara Islam
Kejujuran Reza Akui Praktik Seks Aa Gatot Diapresiasi
Penjelasan Jessica Soal Foto Selonjoran di Sel Polda akan Gempar
Berita Terkait
-
PKL Bukan Sekadar Formalitas, Saatnya Mahasiswa Belajar dari Realitas
-
Pramono Tebar Janji Manis ke PKL, Bisa Gelar Lapak Tanpa Diusik Satpol PP
-
Bank Jakarta Gandeng APKLI Perjuangan, Perluas Akses Layanan Keuangan UMKM dan PKL
-
Jangan Lewatkan! Ini Dia Cara Punya Rumah Subsidi dengan Cicilan Ringan Banget
-
Ricuh! Detik-detik PKL hingga Emak-emak Serang Satpam Diduga Gegara Dilarang Mangkal di TMII
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Sertijab ke KSP Baru M Qodari, AM Putranto Banjir Air Mata: Saya Tentara tapi Bisa Nangis juga
-
Diminta DPR Tambah Bansos Sembako, Menkeu Purbaya Langsung Sanggupi: APBN Cukup!
-
Terdakwa Tabrak Lari Dituntut Ringan, Anak Korban Ngamuk: Saya Bakal Kirim Surat ke Presiden Prabowo
-
Copot Kepala Sekolah Karena Disiplinkan Anaknya, Kemendagri Periksa Wali Kota Prabumulih
-
Pengumuman PPPK Paruh Waktu Kementerian Agama 2025, Ini Syarat dan Aturannya!
-
Terungkap! Utang BLBI Jadi Biang Kerok, Ini Perkara yang Bikin Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya
-
Selesai! Tutut Soeharto Cabut Gugatan, Menkeu Purbaya Ungkap Pesan Akrab: Beliau Kirim Salam
-
Kejagung Tunggu Red Notice Interpol untuk Jurist Tan, Buron Kasus Korupsi Kemendikbudristek
-
Selain Memburu Riza Chalid, Kejagung Telusuri Aset Saudagar Minyak untuk Kembalikan Kerugian Negara
-
Skandal Korupsi EDC Rp700 Miliar Seret Petinggi Bank: Apa Peran Indra Utoyo, Eks Bos Allo Bank?