Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memenuhi panggilan Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (3/11). [suara.com/Oke Atmaja]
Tim kuasa hukum terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan salah satu saksi ahli yang akan didatangkan Jaksa Penuntut Umum ke pengadilan adalah Imam besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab.
Anggota tim kuasa hukum Ahok, Humphrey Djemat, mempertanyakan sejumlah kredibelitas sejumlah saksi yang sudah dihadirkan JPU mapun yang ingin di hadirkan dalam sidang berikutnya.
"Bagaiamana dia jadi ahli agama yang objektif di pengadilan? Satu lagi residivis akan muncul, Habib Rizieq. Dua kali residivis gimana bisa jadi ahli agama? Kebencian terhadap Ahok sudah tidak terbendung," kata Humphrey saat diskusi di posko pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2017).
Selain Rizieq, pada persidangan Selasa (3/1/2017), JPU telah menghadirkan Sekjen FPI DKI Jakarta Noval Chaidir Bamukmin sebagai saksi. Noval sendiri pernah menjadi residivis atas kasus yang juga berhubungan langsung dengan Ahok. Saat itu Novel dipenjara delapan bulan karena melakukan unjuk rasa berlangsung ricuh di depan gedung DPRD DKI Jakarta beberapa tahun lalu.
Meski begitu, tim kuasa hukum Ahok akan menunggu kedatangan Rizieq di pengadilan. Humphrey beserta tim hukum Ahok yang lain akan mencecer sejumlah pertanyaan ke Rizieq.
"Kita tunggu saja dia di pengadilan. Kita bikin dia kencing berdiri, kita punya alasan kuat. Sekarang saja (Rizieq) dipanggil polisi sudah banyak alasan," ujar Humphrey.
Hingga sidang kelima perkara dugaan penodaan agama digelar, JPU telah menghadirkan delapan orang saksi, mereka adalah Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin, Imam FPI Jakarta Habib Muchsin bin Zaid Alattas, Gus Joy Setiawan dan Syamsul Hilal (sidang Selasa 3 Januari), dan Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman, Irena Handono,Muhammad Burhanuddin, dan Willyuddin.
Semua saksi pelapor dengan kompak meminta majelis hakim untuk menahan Ahok.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!