Suara.com - Fraksi PPP akan melayangkan surat protes kepada pimpinan DPR karena putusan rapat paripurna tentang persetujuan pengusulan hak angket ke KPK oleh DPR. 
Sekretaris Fraksi PPP Amir Uskara beranggapan keputusan ini tidak menjalankan tradisi yang ada. Tradisi itu mempersilakan fraksi untuk menyampaikan pendapatnya.
"Pertama, kita akan protes secara tertulis ke pimpinan dengan sikap pimpinan di paripurna. Di mana ini tidak seperti biasanya. Jadi ada tradisi dalam setiap pengambilan keputusan, ditanya tiap fraksi. Dan tadi yang bicara personal, kalau pun mewakili fraksi tapi mereka menunjuk secara personal bukan fraksi," kata Amir di DPR, Jakarta, Jumat (28/4/2017).
Amir menilai langkah pimpinan yang seperti ini, merupakan salah satu bentuk arogansi pimpinan DPR.
"Ada arogansi pimpiman yang kita lihat tadi, dengan memaksakan kehendak yang kita tidak tahu apakah itu kehendak pribadi atua kelompok atau memang keinginan golongan itu mau dilegitimasi melalui lembaga. Kesan yang kami tangkap seperti itu," tegasnya.
Dalam rapat pengambilan keputusan seperti ini, harusnya dilakukan sesuai dengan mekanisme yang sesuai aturan. Dia menerangkan, seharusnya setiap fraksi diberikan waktu untuk mengungkapkan pendapatnya. Namun, rapat kali ini tidak berjalan demikian.
Karena tidak terakomodir, PPP ikutan melakukan aksi walk out. Ada Fraksi Gerindra, PKB, Demokrat dan PPP yang melakukan aksi walk out dalam rapat kali ini.
Akibat pengambilan keputusan seperti ini, Amir mengatakan, PPP patut curiga ada sesuatu yang memaksa pimpinan untuk segera melakukan pengambilan keputusan terhadap hak angket ini.
"Ini kita belum ada kesempatan nanya, sudah ketok palu," kata dia.
Sebagai langkah lanjutan, Fraksi PPP menyiapkan strategi untuk menolak hak angket ini. Fraksi PPP beranggapan hak angket ini malah akan menjadi bentuk pelemahan terhadap KPK. Padahal PPP bersikap akan selalu mendukung KPK.
"Ada dua alternatif, kalau misalnya memang PPP menjadi bentuk kuorum atau tidak kuorumnya dalam pengajuan nama Pansus, mungkin kita tidak mengirim. Tapi kalau tanpa PPP itu kuorum, kami harus mengirim untuk mengawal. Jangan sampai dibelokan," kata Amir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Ojol Kejam! Penumpang Dibuang di Depan DPR Usai Tabrak Truk, Tewas Setelah Seminggu Koma
 - 
            
              Gubernur Riau Kader PKB Diciduk KPK, Petinggi Partai: Hormati Proses Hukum
 - 
            
              Human Error! Imbas Masak Nasi Ditinggal Pemiliknya, 3 Rumah di Cakung Jaktim Ludes Terbakar
 - 
            
              Jonan Buka-bukaan! Ini Isi Diskusi 2 Jam Bareng Prabowo, Singgung Keadilan Sosial
 - 
            
              Kecelakaan Depan DPR: Pengemudi Ojol Kabur Tinggalkan Penumpang Bersimbah Darah, Kini Masuk DPO!
 - 
            
              Gerindra Bantah Budi Arie Sudah Jadi Kadernya, Dasco: Belum Ada KTA
 - 
            
              Di Mata Sang Penambal Ban Asal Pati Ini, JKN Telah Menjadi Penyelamat Hidupnya
 - 
            
              Hukum Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas? Yusril: Akibat Ketimpangan Sosial-Ekonomi
 - 
            
              OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Dibagi 2 Kloter, KPK Giring 9 Orang ke Jakarta, Siapa Saja Mereka?
 - 
            
              Pemerintah Siap Kembangkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Tapi Tunggu Urusan Whoosh Beres Dulu