Suara.com - Kamis, 30 Juli 1981, menjadi salah satu momen paling membahagiakan bagi pasangan Earl dan Rose Hayden, sebuah keluarga yang tinggal di kota kecil Owensboro, Kentucky, Amerika Serikat.
Tepat di hari itulah mereka kehadiran anggota keluarga baru, yakni anak ketiga yang diberi nama Nicholas "Nicky" Patrick Hayden.
Sejak kecil, Nicky Hayden telah tercium memiliki bakat sebagai pebalap motor hebat. Dan sejak masih kanak-kanak dia sudah ikut balapan antar sekolah.
Seiring berjalannya waktu, kegemarannya membalap membuatnya sampai pada level yang lebih tinggi, yakni terjun di ajang balap motor Supersport World Championship di usia 17 tahun.
Di tahun 2002, Hayden 'naik tingkat' dengan berlomba di ajang Superbike World Championship dengan memperkuat tim American Honda.
Hayden hanya dua kali ikut balapan di ajang ini. Namun, itu sudah cukup membuatnya untuk berkiprah di ajang balap motor paling prestisius di dunia, MotoGP.
Pada tahun 2003, Hayden memulai debutnya di MotoGP bersama tim Repsol Honda, menggantikan pebalap Jepang, Tohru Ukawa. Saat itu, dia bertandem dengan kawan yang juga rivalnya, Valentino Rossi.
Musim perdananya di MotoGP dilaluinya dengan cukup baik, dimana dia tercatat dua kali naik podium--posisi ketiga di Grand Prix Pasifik dan Australia--dan menempati urutan kelima klasemen akhir.
Baca Juga: Juara MotoGP Nicky Hayden Tutup Usia, Begini Pesan dari Keluarga
Butuh waktu kurang lebih tiga tahun bagi Hayden untuk mencicipi kemenangan perdananya di balapan MotoGP, yakni di Grand Prix Amerika tahun 2005.
Di tahun berikutnya, Hayden mengukuhkan diri sebagai juara dunia, mengalahkan Rossi yang saat itu memperkuat Yamaha.
Dia pun mencatatkan diri sebagai pebalap Amerika Serikat ketujuh yang jadi juara dunia di kelas utama MotoGP.
Prestasi Hayden mengalami penurunan di dua musim berikutnya. Tahun 2009, dia memutuskan hijrah ke Ducati sampai tahun 2013, dan sempat kembali bertandem dengan Rossi selama dua musim--2011 dan 2012.
Sayangnya, selama bersama pabrikan asal Italia itu, performa Hayden tak kunjung kembali bersinar.
Tahun 2014, Hayden pindah ke tim Aspar, sebelum akhirnya mengambil keputusan balik ke kancah Superbike di tahun 2016.
Di tahun 2016, Hayden sempat dua kali ikut balapan di MotoGP, menggantikan pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, dan Jack Miller dari tim EG 0,0 Marc VDS yang cedera.
Pada tahun ini, Hayden kembali membalap di arena Superbike bersama tim Honda sampai akhirnya nasib malang menimpa dirinya pada, Rabu (17/5/2017) siang.
Ketika itu, Hayden yang tengah berlatih dengan sepeda di dekat Rimini, Italia. Nahas, Hayden tidak mengetahui jika ada mobil yang sedang melaju kencang ke arahnya.
Insiden pun tidak terhindarkan hingga Hayden dibawa ke rumah sakit di Rimini dengan luka parah. Empat jam kemudian dia dipindahkan ke Rumah Sakit Maurizio Buffalini, Cesena.
Hayden dikabarkan mengalami koma hingga dinyatakan meninggal pada, Senin (22/5/2017). "Rest in Peace" Nicky Hayden.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO