Suara.com - LSM Antikorupsi, Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebutkan Kejaksaan Agung terbanyak mengungkapkan kasus tindak pidana korupsi dibandingkan dengan penegak hukum lain selama 2016.
"Kasus yang ditangani kejaksaan terbilang lebih banyak namun tidak bisa dibandingkan dengan penanganan kasus yang dilakukan KPK," kata Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Wana Alamsyah di Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Kejaksaan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpusat di Jakarta.
Data ICW menunjukkan kejaksaan menangani 307 kasus korupsi dengan jumlah tersangka 671 orang dan kerugian negara mencapai Rp949 miliar pada 2016.
Polri mengungkap 140 kasus korupsi dengan 337 tersangka dan kerugian negara sekitar Rp337 miliar, serta uang suap Rp1,8 miliar.
KPK menangani 35 kasus korupsi dengan 103 tersangka termasuk kerugian negara senilai Rp164 miliar dan nilai suap Rp29,1 miliar.
Terkait dengan koordinasi antarlembaga penegak hukum, Wana menilai saat ini sudah terjalin dengan baik antara kejaksaan, Polri, dan KPK.
"Sudah berjalan (baik), namun memang harus diperkuat lagi," ujarnya.
Wana mencontohkan terdapat beberapa kasus yang ditangani kejaksaan dan Polri, namun KPK memiliki kewenangan untuk melihat efektivitas penegak hukum di daerah.
Baca Juga: Panglima TNI: Korupsi Helikopter AW-101 Rugikan Negara Rp220 M
Seperti menyangkut kasus yang telah ditangani kejaksaan maupun Polri namun tidak terjadi peningkatan status hukumnya maka KPK harus mengambil peranan.
Sementara itu, Jaksa Agung HM Prasetyo menekankan jajaran jaksa agar meningkatkan kinerja menegakkan hukum.
Prasetyo menyampaikan hal itu usai Kejagung menerima laporan hasil pemeriksaan (LHP) 2016 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?