Suara.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ikut membantu menelusuri aliran dana yang masuk untuk kelompok teroris di Indonesia. PPATK mempunya database orang-orang yang dicurigai sebagai penerima dana itu.
"Kita sedang telusuri, tentu kami punya database tapi perkembangan terakhirnya sedang kami ikuti lagi," ujar Ketua PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (18/5/2018).
PPATK belum bisa menelusuri hal ini lebih jauh. Sebab, hal ini masih ditangani oleh pihak kepolisian.
"Tapi karena ini sedang dalam penyelidikan dan pengembangan oleh Densus, kami tidak bisa bicara banyak," kata dia.
Namun, Agus mengklaim komunikasi dengan Polri terus dilakukan. Ia menyebut aliran dana yang masuk ke kelompok teroris ada yang cash dan transfer.
"Macam-macam, ada yang cash, pokoknya kami sedang telusuri. Sudah (diminta Polisi untuk telusuri)," kata dia.
Baru-baru ini sejumlah daerah di Indonesia diteror bom. Minggu (13/5/2018) pekan lalu, terjadi ledakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh satu keluarga di tiga Gereja di Surabaya. Kemudian malam harinya bom kembali meledak di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo.
Kemudian pada Senin (14/5/2018) pagi, teror bom kembali terjadi di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur. Rabu (16/5/2018) pagi serangan yang dilakukan terduga teroris terjadi di Polda Riau.
Berita Terkait
-
Jokowi Tak Mau Keluarga Indonesia Hancur karena Ideologi Teroris
-
Menteri Agama: Perempuan Pemakai Cadar Jangan Hidup Eksklusif
-
Facebook Hapus Ribuan Konten Terkait Aksi Teror di Surabaya
-
ABG Perempuan Pakai Cadar Diturunkan Paksa dari Bus
-
Mahasiswa dan Pemuda Hindu Ngobrol soal Terorisme dengan Jokowi
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta