Sementara itu, pengajar BIPA asal Italia, Antonia Soriente, mengungkapkan dirinya berupaya mempertahankan minat belajar para mahasiswa, terutama di masa pandemi Covid-19.
“Kekhawatiran saya bukan pada jumlah mahasiswanya, tapi bagaimana menjaga minat mahasiswa, karena tugas kami sebagai pengajar tidak hanya memberi informasi, tapi mendidik mahasiswa agar punya pengetahuan mendalam tentang Indonesia,” ujar Antonia.
Menanggapi berbagai masukan dari para pengajar BIPA, Menteri Nadiem mengapresiasi kenaikan minat warga asing belajar bahasa Indonesia.
“Sungguh menarik, bahwa sejak pandemi dan kelasnya daring, peminatnya bertambah banyak,” puji Menteri Nadiem.
Dia pun mengungkapkan, strategi BIPA kelas daring perlu dimatangkan untuk menjangkau lebih banyak warga global yang ingin belajar bahasa Indonesia. “Terutama bagi negara-negara yang secara geografis amat luas,” tambah Nadiem.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Terus Dorong Jejaring dan Perkembangan BIPA
Sebagai informasi, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau akrab dikenal dengan Badan Bahasa, terus berupaya memajukan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional melalui diplomasi bahasa. BIPA dimulai pada 2015 dan hingga 2020, sebanyak 370 pengajar telah bertugas mengajar 79.791 orang pemelajar BIPA di 206 lembaga di 30 negara di seluruh dunia.
Pada periode 1 Januari—30 April 2021, Badan Bahasa telah menugaskan 36 orang pengajar untuk memfasilitasi 61 lembaga di 24 negara. Dijelaskan Aminudin, di antara pengajar yang ditugaskan tersebut, terdapat 73 pengajar lokal BIPA yang merupakan warga negara asing dan diaspora Indonesia.
“Maka, pendataan dan fasilitasi pengajar BIPA, baik di dalam maupun luar negeri terus kami lakukan untuk mengembangkan jejaring kemitraan nasional dan internasional supaya kita dapat mempercepat dan memperluas akses pelayanan pengajaran BIPA,” pungkas Aminudin.
Baca Juga: Kesiapan Sekolah dan Kondisi Daerah Jadi Faktor Utama Terlaksananya PTM Terbatas
Berita Terkait
-
Angka Kekerasan Ibu Terhadap Anak Naik Selama Pandemi, KPAI Dukung PTM Digelar
-
Soal Wacana Sekolah Tatap Muka Dibuka, Fadli Zon Minta Ditunda 6 Bulan Lagi
-
Mendikbud Ristek Minta PTM Digelar Juli, Disdik DKI Tunggu Arahan Anies
-
Anggaran Kemendikbudristek 2022 Kena Sunat, Nadiem Makarim Siap Berhemat
-
Dorong Pembukaan Sekolah, Nadiem Buat Panduan PTM Terbatas untuk PAUD-SMA
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
Terkini
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'