Suara.com - Ecky Listhianto menjadi tersangka utama dalam kasus mutilasi di kawasan tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ia telah membunuh dan memutilasi Angela Hindriati, perempuan yang 20 tahun lebih tua darinya.
Angela sendiri telah dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 2019 lalu. Ternyata, belakangan baru terungkap ia menjadi korban pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh Ecky.
Pelaku memutilasi Angela menjadi 7 bagian dan menyimpan potongan tubuh itu di rumah kontrakannya selama setahun tanpa diketahui warga sekitar.
Siapakah sebenarnya sosok Ecky Listhianto? Berikut sejumlah faktanya.
Berkuliah di Universitas Islam Bandung (Unisba)
M Ecky Listhianto diketahui merupakan salah satu mahasiswa di Universitas Islam Bandung (Unisba) jurusan Teknik Pertambangan. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Bagian Komunikasi dan Humas Unisba, Firmansyah.
Menurut dia, Ecky tercatat masuk Unisba pada 2005. Namun sudah cukup lama tidak aktif berkuliah.
Meski begitu, Firmansyah enggan membuka lebih detil mengenai masalah apa yang membelit Ecky di kampus. Ia hanya menyatakan kalau Ecky tidak memenuhi persyaratan akademik untuk lulus.
Pernah mengaku sebagai dokter
Baca Juga: Boks Penuh Lakban Jadi Saksi Bisu Bengisnya Ecky Mutilasi Jasad Angela, Begini Penampakannya
Ecky juga diketahui pernah mengaku berprofesi sebagai dokter, salah satunya kepada Angela dan keluarganya. Bahkan Ecky mengaku sedang menempuh kuliah S2 kedokteran dan mengambil spesialis penyakit dalam.
Dalam mengaku sebagai dokter, Ecky cukup meyakinkan karena itu cukup fasih menjelaskan sejumlah istilah kedokteran. Ia juga dalam beberapa kesempatan pernah mengenakan jas berwarna putih,layaknya seperti dokter.
Karena itulah, keluarga Angela sempat terkecoh dengan penampilannya, terlebih tutur kata dan bahasa Ecky sangat santun.
Gemar dengan perempuan yang lebih tua
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy Marasabessy mengatakan, Ecky adalah tipe orang yang merasa lebih nyaman jika menjalin hubungan asmara dengan perempuan yang lebih tua darinya.
Menurutnya, hal itulah yang yang membuat Ecky pada akhirnya mau berpacaran dengan Angela yang usianya terpaut 20 tahun lebih tua darinya.
Senang cari teman kencan lewat aplikasi online
Selain menyukai perempuan yang lebih tua, Ecky juga diketahui mencari perempuan untuk jadi teman kencan di aplikasi jodoh online Badoo.
Hal itu dibenarkan oleh Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Tommy Haryono kepada wartawan, Sabtu (7/1/2023).
Bahkan menurut Kompol Tommy, Ecky mengenal Angela awalnya juga melalui aplikasi kencan online tersebut.
Dan ketika diamankan dalam kasus pembunuhan dan mutilasi Angela, Ecky juga tengah bersama seorang perempuan yang ia kenal melalui aplikasi jodoh online.
Perempuan tersebut juga sempat digelandang ke kantor polisi, namun belakangan diketahui kalau dirinya tidak terlibat dalam kasus pembunuhan dan mutilasi Angela.
Membunuh karena takut perselingkuhan terungkap
Setelah polisi mendalami kasus ini, diketahui bahwa motif Ecky membunuh dan memutilasi Angela adalah didorong rasa sakit hati.
“Motifnya karena sakit hati,” ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy Marasabessy.
Menurut Kompol Resa, Ecky dan Angela telah berpacaran sejak Juni 2021, sementara korban dibunuh pada November 2021. Korban sempat meminta untuk dinikahi, namun pelaku menolak karena telah memiliki istri dan anak.
Karena itulah korban mengancam akan membongkar hubungan terlarang mereka berdua kepada pihak keluarga.
"Ia terdorong membunuh korban karena ancaman akan melaporkan hubungan kepada keluarga pelaku, jika tersangka tidak menikahi korban," sambungnya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Boks Penuh Lakban Jadi Saksi Bisu Bengisnya Ecky Mutilasi Jasad Angela, Begini Penampakannya
-
Laku Sadis Ecky Pemutilasi Di Bekasi, Cacah Tubuh Angela Jadi 7 Bagian Pakai Gergaji
-
Aksi Ria Ricis Ajak Moana Naik Jetski Termasuk Tindak Kekerasan Pada Bayi, Dapat Sebabkan Pendarahan Otak dan Cidera Saraf
-
Mutilasi Wanita di Bekasi, Ecky Listiyanto Bakal Diancam dengan Hukuman Mati?
-
'Nyanyian' Ecky Pelaku Mutilasi Angela: Taburkan Bubuk Kopi di Ventilasi Biar Rumah Tak Bau Busuk
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO