Suara.com - Giro adalah salah satu produk perbankan yang bisa digunakan oleh perorangan atau lembaga, yang berbentuk rupiah maupun mata uang asing, sebagaimana dijelaskan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dari pengertian ini, sekilas giro sama seperti tabungan. Namun, keduanya merupakan produk perbankan yang berbeda.
Perbedaan Giro dan Tabungan
Perbedaan utama antara giro dan tabungan terletak pada skema penarikan uang. Giro adalah produk perbankan yang penarikan dananya hanya bisa dilakukan dengan menggunakan warkat cek dan bilyet giro. Penarikan uang dengan model ini harus mengikuti jam operasional yang berlaku di bank.
Di sisi lain, penarikan uang untuk tabungan jauh lebih praktis. Apalagi banyak mesin anjungan tunai mandiri (ATM) menerapkan limit yang cukup besar untuk sekali penarikan.
Kendati demikian, jumlah penarikan dana pada tabungan untuk transaksi ATM sangat terbatas jika dibandingkan penarikan secara langsung melalui teller bank.
Kondisi ini bertolak belakang dengan pemindahan dana dari giro melalui bilyet atau pencairan dana melalui cek yang jumlahnya tidak dibatasi.
Karakteristik yang berbeda ini membuat giro secara umum digunakan untuk transaksi terencana. Pasalnya nasabah akan terpaku pada tanggal terbit dan waktu efektif ketika melakukan pemindahan dana lewat bilyet giro.
Namun, pencairan lewat cek efektif dilakukan kapan saja asalkan dilakukan oleh pemilik dan tidak dipindahtangankan.
Baca Juga: Anak Akidi Tio Lainnya, Tak Mengetahui Ayahnya Punya Aset di Singapura
Sementara pada tabungan, dana bisa ditarik dan ditransfer kapan saja baik lewat mesin ATM ataupun mobile banking. Tabungan memang lebih cocok digunakan untuk kebutuhan harian dan dana darurat yang bisa diambil kapan saja.
Dari segi kepemilikan, giro menjadi instrumen keuangan yang sangat fleksibel. Rekening giro bisa dimiliki oleh warga negara Indonesia (WNI), warga negara asing (WNA), institusi, dan badan usaha yang sah menurut peraturan berlaku.
Rekening giro biasanya digunakan oleh nasabah baik individu atau institusi untuk melakukan transfer uang dalam jumlah besar.
Nasabah yang memiliki rekening giro tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar ketika melakukan transaksi tersebut. Penarikan uang dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro yang diberikan kepada pihak yang menerima uang.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Mengenal Fintech: Pengertian, Landasan Hukum dan Berbagai jenisnya
-
OJK Regional I DKI Jakarta dan Banten Dorong Lembaga Keuangan Miliki Keamanan Siber
-
LPS Siap Bayar Klaim Simpanan Nasabah BPR Syariah Asri Madani Nusantara
-
OJK Sebut 72 Persen Debitur Restrukturisasi Kredit Adalah UMKM
-
Ini Ramalan OJK Soal Kondisi Pasar Modal ke Depan
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
Terkini
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN