Suara.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly meminta pelaku pidana anak untuk mendapatkan program diversi sebelum dikirimkan pada pengadilan. Program diversi itu bertujuan memberikan pemahaman anak tentang sudut pandang sebuah perbuatan jahat.
"Kami nantinya akan melakukan koordinasi antara Kementerian Hukum dan Ham, pengadilan atau kejaksaan dan kepolisian terkait dengan program diversi anak ini. Janganlah, kalau dengan kejahatan mereka lalu begitu saja dimasukan kedalam lapas," katanya di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tangerang, Selasa, (17/4/2018).
Ia mencontohkan kejahatan anak yang masih dalam bentuk program diversi yakni, dengan sekedar apalagi pertama kali mencuri ponsel.
Menurutnya, kejahatan yang dilakukan anak merupakan dampak akan lingkungan dan sosial. Bukan, tertanam dalam diri sang anak yang masih belum mengetahui baik atau buruknya.
"Anak-anak ini harus dibina oleh kita bukan begitu saja segera masuk ke Lapas. Nanti metodenya itu dengan, bila ketahuan anak melakukan salah, kepolisian segera koordinasi dengan orang tua yang kemudian diberikan program diversi tersebut," ungkapnya.
Ia berpendapat hal itu dapat menurunkan tingkat kejahatan pada anak dengan program diversi yang terus ditekankan.
Sungkeman
Sebanyak 3.726 anak pidana yang tersebar di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) seluruh Indonesia melakukan ritual mencuci kaki orangtua masing-masing secara serentak.
Kegiatan yang berpusat di LPKA Klas 1A Tangerang ini bertema 'Tetap Ceria Meraih Asa' ini juga memecahkan rekor MURI ritual membasuh kaki orangtua secara serentak.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan Mardjoeki menjelaskan, Family and Society Gathering merupakan rangkaian peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-54 pada 27 April 2018 dengan tajuk Kami PASTI.
Baca Juga: Banyak Senjata Tajam Milik Narapidana di Rutan Klas 1 Tangerang
Keharuan pun terpancar saat seluruh anak - anak mulai membasuh kaki kedua orang tua. Mereka seraya bersimpuh dan memohon maaf atas khilaf yang telah lalu. Menurut Mardjoeki keterlibatan keluarga dan peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam proses pendidikan dan pembinaan anak.
“Diharapkan kegiatan ini dapat mengembalikan semangat dan keceriaan anak dalam meraih masa depan,” ujar Mardjoeki.
Selain pemecahan rekor MURI ritual membasuh kaki orang tua secara serentak, Anak LPKA seluruh Indonesia juga melukis bersama dalam kanvas besar yang diawali dengan coretan oleh Menteri Hukum dan HAM. Hasil lukisan Anak LPKA pun langsung ditampilkan kepada seluruh undangan yang hadir.
Selanjutnya, Anak LPKA seluruh Indonesia mengkhatamkan Al Quran dengan membaca tiga surah terakhir, yakni Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami menerangkan, Family and Society Gathering merupakan sarana untuk membangun kemampuan dan kepercayaan diri Anak untuk dapat berinteraksi kembali secara optimal dalam lingkungan masyarakat demi meraih cita - cita.
Selain itu, kegiatan ini merupakan bentuk implementasi peningkatan peran serta dan kontribusi masyarakat dalam melaksanakan dan mengembangkan program pembinaan bagi anak guna mencapai tujuan pemasyarakatan.
“Semoga dapat menanamkan nilai - nilai kebangsaan, kemanusiaan dan rasa cinta kasih terhadap sesama, serta mewujudkan sistem periakuan kreatif yang menumbuhkan rasa aman, nyaman, ceria, ramah, dan layak anak,” kata Sri.
Berita Terkait
-
Biaya Makan Narapidana se-Indonesia Setahun Sampai Rp1,3 Triliun
-
Geram, Wakapolri Minta Pengedar Miras Oplosan Dihukum Berat
-
Sidang Pembubaran HTI, Menkumham Hadirkan Ahli Pemikiran Islam
-
Gembong Teroris Abu Bakar Baasyir Batal Dipindahkan ke Klaten
-
Menkumham: Wacana Hukum Pancung di Aceh Bertentangan dengan KUHP
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf