Suara.com - Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) menyatakan bahwa kasus dugaan salah tangkap terhadap bocah berinisial MF (13) yang menyebabkan wajah korban babak belur bukan karena kesengajaan.
Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo.
Ia mengatakan kasus dugaan salah tangkap tersebut bermula saat personil dari Polsek Bontoala melakukan langkah pembubaran tawuran di Jalan Tinumbu, Makassar pukul 03.15 WITA beberapa waktu lalu.
Setelah mobil patroli tiba, kata dia, polisi langsung melakukan penyisiran di sekitar lokasi tawuran.
Hasilnya, tiga anak yang diduga ikut melakukan perang kelompok diamankan.
"Nah saat diamankan salah satu anak tersebut memberontak dan melepaskan diri dari pegangan petugas. Dan secara spontan petugas tersebut berusaha menangkap lagi dengan mengayunkan tangan untuk memegang kerak bajunya. Namun secara tidak sengaja membentur bagian muka dari korban," kata Ibrahim melalui keterangan tertulisnya, Rabu (26/8/2020).
Ibrahim juga meluruskan terkait adanya informasi yang beredar di media sosial bahwa telah terjadi dugaan salah tangkap dan ditabrak motor oleh oknum anggota Polsek Bontoala terhadap anak di bawah umur tersebut.
"Jadi bukan salah tangkap. Saat polisi tiba, langsung membubarkan massa dan dilakukan penyisiran dan didapati tiga orang anak remaja ini, ikut juga melarikan diri. Sehingga diduga kuat ikut melakukan perang kelompok. Begitu pula isu ditabrak, itu tidak ditemukan keterangan terkait hal tersebut," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Ibrahim, pihaknya juga sudah memeriksa oknum polisi yang diduga melakukan salah tangkap dan menganiaya MF.
Baca Juga: Digebuki Polisi, Keluarga ABG Korban Salah Tangkap Mau Berdamai karena Ini
Pelaku diperiksa oleh Bidang Propam Polda Sulsel.
Hanya saja, Ibrahim tidak menyebut secara detail terkait jumlah oknum polisi yang diperiksa tersebut.
"Propam Polda Sulsel sudah melakukan pemeriksaan secara detail terkait kejadian tersebut. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh anggota Polsek Bontoala ini sudah sesuai prosedur atau tidak," katanya.
Bantah Salah Tangkap
Di sisi lain, Kapolsek Bontoala Kompol Andriany Lilikay mengatakan belum berani memberikan komentar terkait adanya dugaan kasus salah tangkap dan penganiayaan terhadap MF.
"Kalau kita tanyakan salah tangkap, saya tidak berani berkomentar karena saya tidak pernah menangani kasus salah tangkap. Kami tidak pernah menangani kasus salah tangkap. Yang kami amankan tiga orang anak. Di mana anak itu terlibat dalam tawuran perkelahian kelompok pada pukul 03.03 Wita dini hari," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Profil Iskandar ST, Ketua NasDem Sumut Jadi Korban Salah Tangkap Kasus Judol
-
Polisi Diledek Salah Tangkap oleh 'Bjorka Asli', Polda Metro Jaya Balas Gini
-
Warga Makassar Gugat Polda Sulsel Rp800 Miliar
-
Polisi Jadwalkan Pemeriksaan Rektor UNM Hari Ini, Apa Kata Komnas Perempuan?
-
Polisi Mulai Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UNM ke Dosen
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta