Suara.com - Satu persatu fakta mengenai Rabbial Muslim Nasution, bomber bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara mulai terungkap. Dari hasil investigasi yang dilakukan kepolisian, Rabbial diduga terpapar paham radikalisme dari sang istri.
Rabbial dan istri telah membuat rencana untuk melakukan bom bunuh diri. Rabbial melakukan aksinya di Medan, sementara sang istri berencana beraksi di Bali.
Berikut Suara.com merangkum 5 fakta terbaru Rabbial Muslim Nasution
1. Bomber Bunuh Diri Rabbial Muslim Radikal karena Istri
Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap istri teroris bom bunuh diri di Polrestabes Medan Rabbial Muslim Nasution yang berinisial DA. Rabbial diduga terpapar radikalisme oleh DA.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan Densus 88 sudah mengamankan DA karena sudah terpapar radikalisme yang ditularkan ke Rabbial hingga melakukan aksi bom bunuh diri.
2. Rabbial Ledakan Polrestabes Medan, Istri Rancang Teror Bom di Bali
Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri sedang mendalami dugaan rencana aksi teror yang dilakukan DA, istri terduga teroris Rabbial Muslim Nasution yang meledakan diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) kemarin.
Baca Juga: Tifatul: Silakan Buat Partai Gelora, Tapi Jangan Ngacak-ngacak PKS
Penyelidikan itu dilakukan terkait dugaan DA merencanakan aksi teror di Bali bersama rekannya di lembaga permasyarakatan.
3. Geledah Lokasi Diduga Pengajian Rabbial Muslim, Ini yang Ditemukan Polisi
Polisi telah menyita sejumlah barang bukti saat mengggeledah sejumlah rumah terkait aksi bom bunuh diri yang dilakukan Rabbial Muslim Nasution (24) di Polrestabes Medan, kemarin.
Wakapolda Sumut, Brigjend Mardiaz Kusin menyebutkan, penggeledahan itu dilakukan karena diduga sebagai rumah terduga pelaku atau yang selama ini dianggap menjadi tempat pengajian.
4. Terpapar Radikalisme, Perilaku Rabbial Berubah Drastis Sejak 6 Bulan Lalu
Rabbial Muslim Nasution, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan disebut sudah terpapar radikalisme sejak enam bulan terakhir.
Wakapolda Sumut Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto, mengatakan hal itu berdasarkan keterangan dari mertua Rabbial. Berdasarkan keterangan keluarga, perilaku dan sikap Rabbia berubah drastis lantaran diduga terpapar radikalisme.
"Kemarin keterangan dari mertua pelaku bahwasannya pelaku ini sebelumnya tidak nampak, dia (Rabbial) menganut paham radikal. Hanya dalam waktu enam bulan saja pelaku langsung berubah," katanya saat dijumpai di Mako Brimob Polda Sumut, Kamis (14/11/2019).
Untuk itu, Mardiaz mengimbau kepada masyarakat Sumatera Utara untuk lebih waspada terhadap kelompok-kelompok yang berdalihkan agama.
"Ketika ada masyarakat luar yang masuk ataupun keluar masuk di lingkungan kita, yang tidak kita kenal tolong segera laporan kepada pihak yang berwajib dalam hal ini bisa ke pihak TNI Koramil, ke Kelurahan dan ke Polsek-Polsek terdekat," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di Markas Komando Polres Kota Besar (Polrestabes) Medan di Jalan HM Said Medan, Rabu pagi sekitar pukul 08.45 WIB.
Ledakan yang diduga bom bunuh diri itu dilakukan seseorang berinisial RMN (24). Terduga pelaku meledakkan diri di sekitar kantin Polrestabes Medan. Akibatnya, enam orang terluka.
Pasca-ledakan, petugas mengamankan istri dan mertua dari terduga pelaku yang saat ini masih dalam proses pemeriksaan di Mako Brimob.
Petugas juga menyita sejumlah barang dari rumah terduga pelaku di Kecamatan Medan Marelan, yakni dua unit keranjang berwarna hijau yang berisi anak panah, satu buah koper berukuran sedang, satu buah tiang, dan sejumlah berkas. (Antara)
5. Pergi Bawa Ransel, Tetangga Baru Pertama Lihat Rabbial Pakai Jaket Ojol
Pemuda bernama Rabbial Muslim Nasution (24) tewas dengan kondisi tubuh terpotong-potong setelah melakukan aksi bom bunuh diri di Markas Polres Kota Besar (Mapolrestabes) Medan, Rabu, sekitar pukul 08.45 WIB.
Berdasarkan keterangan Fahrizal (58), tetangga terduga pelaku, sebelum terjadi insiden dugaan bom bunuh diri, Fahrizal melihat terduga pelaku membawa satu buah ransel terisi penuh.
Berita Terkait
-
Pria Viral Ngaku Anak Kasat Narkoba Medan Palak Pedagang di Deli Serdang Minta Maaf
-
Pria di Deli Serdang Ngaku Anak Kasat Narkoba Medan Palak Pedagang Viral, Begini Nasibnya
-
Tangkal Radikalisme dan Aksi Teroris di Daerah, BNPT Gandeng Mahasiswa, Gimana Caranya?
-
Bikin Malu! Personel Polantas di Medan Terekam Pungli Pengendara Motor Rp 100 Ribu
-
Intoleransi dan Radikalisme terhadap Perempuan: Kekerasan Sistemik yang Tak Bisa Diabaikan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO